ZAT MURNI DAN CAMPURAN
ZAT MURNI
Zat murni hanya mengandung satu macam zat penyusun. Dengan cara-cara fisika, zat murni tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana. Contoh zat murni adalah emas 24 karat, air suling atau aquades, dan besi murni. Zat murni memiliki sifat-sifat tertentu yang selalu sama, misalnya air murni yang selalu memiliki titik lebur atautitik leleh 0oC dan titik didih 100oC pada tekanan 1 atmosfer. Jika suatu contoh air pada kondisi tekanan udara 1 atmosfer tidak mendidih pada suhu 100oC, kita dapat mengatakan bahwa air tersebut tidak murni.
Contoh zat murni
(a) karbon,
(b) tembaga,
(c)emas,
(d) besi,
(e) timah,
(f) perak,
(g)belerang,
(h) seng,
(i) raksa.
ZAT CAMPURAN
Zat Campuran adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih zat yang bergabung menjadi satu tanpa komposisi tetap dan masih mempunyai sifat zat asalnya. Sebagai contoh udara, air laut, sirop, tanah, lem, makanan, kuningan, perunggu, dan sebagainya.Sifat-sifat zat campuran:
1. Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih.
2. Komposisinya tidak tetap.
3. Masih mempunyai sifat zat asal.
Jenis-jenis zat campuran bedasarkan sifatnya ada dua yaitu:
1. Campuran Homogen.
2. Campuran Heterogen.
Cara memisahkan campuran
Campuran memang adalah materi yang tersusun dari dua jenis zat murni atau lebih dan masih memiliki sifat-sifat dari zat penyusunnya. Kebanyakan materi yang berada di alam ini tidak murni, melainkan masih berupa campuran. Seperti halnya udara yang kita hirup setiap hari sampai air laut yang berada di samudera. Udara sendiri terdiri dari beberapa macam zat seperti oksigen, nitrogen, uap air dan yang lainnya. Sedangkan air terdiri dari air, garam, dan zat yang lainnya.
Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkannya dari campurannya. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, diataranya seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa metode dalam memisahkan campuran.
1. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Sebagai contoh menyaring air yang bercampur pasir disaring dengan kertas saring sehingga pasir akan tertinggal di kertas saring.
3. Sedimentasi
Dekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat alternatif selain filtrasi untuk memisahkan cairan dan padatan. Dekantasi dilakukan dengan cara menuang cairan secara perlahan-lahan, dengan demikian padatan akan tertinggal di dalam wadah tersebut. Metode jenis memang terbilang lebih cepat daripada filtrasi, namun hasilnya masih kurang efektif. Hasil akan menjadi lebih efektif bila ukuran zat padat jauh lebih besar, misalnya campuran air dengan kerikil.
3. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metide sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah dan akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.
4. Evaporasi (evaporasi)
Jika garam dicampur dengan air akan terbentuk larutan, larutan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan metode filtrasi maupun sentrifugasi. Metode yang digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya disebut evaporasi. Sebagai contoh adalah larutan garam, larutan dipanaskan secara perlahan dengan uap air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap perlahan-perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai residu.
Sumber : http://bisakimia.com/2012/12/04/macam-macam-pemisahan-campuran/
http://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-zat-campuran.html
http://sabenggo1.blogspot.co.id/2013/10/zat-murni-dan-zat-campuran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar